Admin
Admin
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

PPTQ HNA Hadirkan Dr. Asfar Tanjung dalam Lokakarya Implementasi Kurikulum Cinta

Koto Baru, 25 Juni 2025 – Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Haji Nur Abdullah (PPTQ HNA), yang berlokasi di Koto Baru, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sukses menggelar Lokakarya Implementasi Kurikulum Cinta dalam Mewujudkan Pendidikan Ramah Anak selama tiga hari berturut-turut, sejak Senin hingga Rabu, 23–25 Juni 2025.

Pada hari ketiga sekaligus penutup kegiatan, Rabu (25/6), PPTQ HNA menghadirkan narasumber utama, Dr. Asfar Tanjung, M.M., seorang akademisi, praktisi pendidikan, dan asesor nasional. Dalam lokakarya ini, beliau menyampaikan materi bertajuk “Menjadi Guru Profesional dan Menyenangkan”, yang membahas berbagai aspek penting dalam dunia pendidikan.

Dalam penyampaiannya, Dr. Asfar Tanjung membahas sejumlah topik penting, mulai dari strategi menjadi guru profesional di era modern, teknik penggunaan media pembelajaran yang efektif dan kontekstual, hingga cara menyusun serta menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ia juga menekankan pentingnya membangun karakter guru yang menyenangkan bagi peserta didik, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih inspiratif dan bermakna.

Dr. Asfar Tanjung bukanlah sosok asing di lingkungan PPTQ HNA. Pada akhir tahun 2024, beliau juga pernah dipercaya sebagai Tim Supervisor Akreditasi untuk Madrasah Aliyah Kata Hati, salah satu unit pendidikan formal di bawah naungan pondok ini.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB tersebut dihadiri oleh Pimpinan Pondok, Ustadz Marva Edison, Kepala Madrasah Aliyah Kata Hati, Kepala Madrasah Tsanawiyah Swasta Kata Hati, staf kependidikan, serta seluruh guru dan tenaga pendidik yang ada di lingkungan PPTQ HNA.

Dalam sambutannya, Ustadz Marva Edison menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya serius pondok dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis nilai kasih sayang dan karakter.

“Langkah konkret dari lokakarya ini akan kami tuangkan dalam bentuk penyusunan Tata Tertib dan SOP lembaga. Kurikulum Cinta harus diwujudkan secara sistematis agar pondok ini benar-benar menjadi lingkungan belajar yang ramah dan mendidik,” ujar Ustadz Marva.

Dengan semangat kolaboratif dan antusiasme peserta yang tinggi, kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam mengimplementasikan pendidikan yang lebih humanis, profesional, dan menyentuh hati, sesuai visi besar PPTQ HNA sebagai pondok pesantren pembentuk generasi Qur’ani berkarakter.



Galeri foto:








Berbagi

Posting Komentar